Tigawasa adalah desa pengrajin bambu. penduduk desa menjadikan anyaman bambu sebagai pekerjaan utama mereka, biasanya mereka membuat keranjang, piring, alat upacara atau hal lainnya dari bambu, namun karena pandemi, penghasilan mereka semakin berkurang, pak klaceng selaku ketua dan pembimbing para pengrajin bekerjasama dengan petani muda Bali dengan mengadakan kegiatan bersama, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan para pengrajin, membahas kemungkinan kerjasama seperti pengolahan dan pemasaran bambu, serta untuk mendorong dan melatih generasi muda untuk mencoba membuat keranjang anyaman sendiri.

Kami juga memperkenalkan kegiatan CWB dan program pertukaran petani dengan asosiasi petani yaitu Pt Bos, mereka berharap kedepannya kami bisa berkolaborasi seperti mengirim produk bambu atau pertukaran pengrajin bambu ke Jepang.

Dalam acara ini tidak hanya warga sekitar yang mengikuti kegiatan tersebut, namun juga mahasiswa dari Universitas Undiksa Mereka datang sebagai klub jurnalistik untuk mewawancarai dan merasakan sendiri bagaimana membuat keranjang anyaman dari bambu, Bambu memiliki peran penting bagi hutan karena mampu menyerap dan menampung air dalam jumlah besar, akarnya juga memiliki kemampuan untuk menstabilkan tanah, sehingga sangat bermanfaat sebagai anti erosi serta sebagai konservasi tanah dan air. Bambu mempunyai pondasi yang sangat kuat tetapi batangnya fleksibel, sekeras apapun angin bertiup tapi ia tetap berdiri tegak, tidak peduli sudah berapa kali dipotong akan tetap tumbuh kembali, hal ini melambangkan usaha dan kemampuan beradaptasi saat menghadapi kesulitan dalam kehidupan. bukan hanya tentang kesuksesan tetapi juga tentang sebuah proses

Tigawasa is a village of Bamboo craftmans. The vilaggers make woven bamboo as their main job, they usually make basket, plate,ceremony tools or other thing from bamboo, but due to this pandemic their income is keep decreasing, Mr. klaceng as the leader and tutor of craftmans collaborate with Bali young farmers to held an event, the purpose of this event is to empower the craftmans, discussing the possibility of working together such as bamboo processing and marketing, also to encourage and train young generation to try making their own woven basket.

We also introduce CWB activity and our experiment of working together with Pt Bos an association farmer, they hope that we could collaborate in the future such as sending bamboo product or craftmans exchange to japan.

In this event not only local villager that were joining the activity but also student from Undiksa university

They came as journalism club to interview and experience themselves on how to make woven basket from bamboo,

Bamboo has important role for the forest because it can absorb and accommodate huge amount of water, the roots also has the ability to stabilize the soil, so it very useful as anti erosion also as land and water conservartion.

Bamboo has a very strong foundation but flexible trunk, no matter how hard the wind blow it keeps standing high, no matter how many times it has been cut off it will keep growing again, it symbolize will and adaptability when facing an adversary, as life is not about success but also a process

Indonesia Berita kini (Indonesia News)